Dr.H. Haedar Nashir M.Si: Sebagai Gerakan atau Harakah Muhammadiyah Harus Terus Bergerak

Medan, 17 Nopember 2013 -- Muhammadiyah adakah sebuah
gerakan atau harakah maka seharusnyalah Muhammadiyah bergerak dan
bergerak. Karena Muhammadiyah tidak bergerak maka tidak bisa disebut
sebagai gerakan.
Penjelasan dan semangat gerakan itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir M.Si dihadapan warga Muhammadiyah
Sumatera Utara, di Hotel Madani, Medan, Minggu (17/11) pada peringatan
Milad ke-104 Muhammadiyah. Milad ke 104 yang
diselenggarakan Pimpinan
Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
(UMSU) yang mengambil tema: “ Meraih Keunggulan untuk Kemajuan Bangsa”
itu dihadiri pimpinan lembaga dan organisasi serta tokoh persyarikatan
dan berbagai tingkatan.
Haedar Nashir mengatakan, mengutip statemen KH A.R. Fakruddin, sebagai
gerakan maka Muhammadiyah melakukan berbagai kegiatan diseluruh negeri
untuk meraih keunggulan dan kemajuan bangsa. Muhammadiyah membangun
sarana pendidikian, kesehatan, sosial disamping melakukan aktifitas
dakwah yang tidak henti. Pergruan tinggi Muhammadiyah saat ini berdiri
dari Aceh sampai Merauke yang jumlahnya mencapai 160 perguruan tinggi.
Di Sorong, misalnya, Muhammadiyah punya dua perguruan tinggi.
Universitas Muhammadiyah Sorong, memiliki 6.300 mahasiswa dan 83 %
diantaranya adalah non-muslim.
Demikian juga dimonokwari, Jayapura. “ Semua itu untuk kepentingan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualkitas,” jelas Haedar Nashir.
Katanya, tidak ada Negara yang maju di dunia ini tanpa sumber daya
manusia yang mumpuni, sumber daya itu hanya bisa lahir dari sekolah dan
perguruan tinggi yang baik. “ Apa yang dilakukan Muhammadiyah bukan
hanya fisik tapi ada cita-cita yang besar untuk kejayaan Islam,” tambah
Haedar, yang juga dikenal sebagai pengarang buku yang handal.
Kehadiran Ketua PP Muhammadiyah itu member spirit dan pemahaman kepada
pimpinan dan anggota Muhammadiyah terhadap gerakan persyarikatan.
Diharapkan dengan spirit itu maka gerakan dan amal usaha Muhammadiyah di
Sumatera Utara bangkit dan terus bersinergy menjadi sebuah kekuatan
besar.

Muhammadiyah hadir dan berjuang untuk membawa risalah tajdid untuk
mencerahkan kehidupan bangsa. Muhammadiyah yang berjuang sejak
pra-kemerdekaan itu, telah memberikan catatan sejarah bagi kehidupan
bangsa dan bernegara. Muhammadiyah, tetap istiqamah untuk memajukan
ummat untuk menjadi ummat terbaik dan menjadikan negeri ini menjadi baldathun thoyyibatun wa robbul ghoffur.
Milad ke-104 Muhammadiyah di Sumatera Utara ditandai dengan dilakukan
gerakan amal shaleh (penggalangan dana) untuk membantuk korban erupsi
Gunung Sinabung. Gerakan amal saleh berhasil mengumpulkan dana sebesar
Rpn 18,5 juta itu akan disalurkan PW Muhammadiyah kepada pengungsi
melalui PD Muhammadiyah Karo. |Syaiful Hadi/MPI-SU|
(Sumber : http://sumut.muhammadiyah.or.id )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar